Kisah mengharukan datang dari seorang netizen asal Malaysia bernama Puan Adlil Rajiah.
Kisah ini telah menyentuh hati banyak orang, terutama ibu-ibu. Kenapa? Karena di dalam kisahnya terdapat suatu pesan penting bagi orangtua yang selama ini mungkin masih sering mengabaikan tanggungjawabnya.
Cerita ini sendiri terjadi di kehidupan pribadi Puan bersama putra tercintanya yang bernama Haikal.
Dalam postingannya itu, Puan menceritakan sikap aneh dari putranya belakangan ini, yang di mana sering menyembunyikan ponselnya.
Hal itu dilakukan bukan sekali, tapi berulang kali. Hal ini pun menimbulkan rasa penasaran, ketika Puan bertanya. Jlebbb.. dia mendapat jawaban yang sungguh mengharukan. Penasaran? Simak saja langsung cerita lengkapnya di bawah ini yang dihimpun dari TribunSolo.com.
“Akhir-akhir ini, Haikalsuka menyembunyikan ponsel saya.
Awalnya, saya ingat dia cuma ingin bergurau. Sebab Haikal akan tertawa guling-guling bila berhasil menyembunyikan ponsel saya, dan melihat saya kebingungan cari ponsel.
Lalu tadi. Dia berbuat begitu lagi.
Tapi kali ini betul-betul dia menyembunyikannya di tempat yang susah hingga saya kesulitan. Jadi aku menyerah dan pura-pura menangis. Sebab, jalan pintas untuk mendapatkan ponsel saya adalah dengan mempermainkan perasaan Haikal.
So saya pura-pura nangis sampai Haikal datang merujuk.
“Mama, jangan lah nangis. Haikal cuma bercanda.”
“Mama tak jumpa phone mama.”
“Nah. Ini ponsel mama. Sorry mama. Haikal hanya bergurau.”
“Thank you. Setelah ini jangan lagi menyembunyikan ponsel mama. Mama biasa kerja dengan ponsel ini.”
* Haikal terdiam lama *
“Kenapa Haikal diam?”
“Sebenarnya Haikal tak suka mama melihat ponsel itu. Haikal lebih suka kalau mama melihat Haikal. Mama tahu tidak ponsel ini dapat merusak mata mama? Haikal tak pernah pun merusak mata mama. Tapi kenapa mama tak senang menatap Haikal?”
(Mendengar jawaban itu) Aku langsung banjir air mata.
Kemudian memeluk Haikal kuat-kuat.
Ya Allah.
Benar-benar lain rasa tamparan malam ini.
Haikal berhak mendapat penghargaan,
Yang selalu ingatkan saya tentang amanah yang selalu terlupakan.
Ya Allah.
Izinkan aku untuk jadi ibu yang Haikal butuhkan.
Bantu aku untuk jadi ibu yang Haikal banggakan.
Bimbing aku untuk selalu memperoleh ridho Mu selama mengemban amanah IBU ini.
Sayang mama Ashraf Haikal, you are beyond special.
You are a true gift from Allah. Please hold my hand forever, and bring me closer to Him.
I AM TRULY SORRY.
Mama sayang Haikal. Sangat-sangat.”
Kisah ini telah menyentuh hati banyak orang, terutama ibu-ibu. Kenapa? Karena di dalam kisahnya terdapat suatu pesan penting bagi orangtua yang selama ini mungkin masih sering mengabaikan tanggungjawabnya.
Cerita ini sendiri terjadi di kehidupan pribadi Puan bersama putra tercintanya yang bernama Haikal.
Dalam postingannya itu, Puan menceritakan sikap aneh dari putranya belakangan ini, yang di mana sering menyembunyikan ponselnya.
Hal itu dilakukan bukan sekali, tapi berulang kali. Hal ini pun menimbulkan rasa penasaran, ketika Puan bertanya. Jlebbb.. dia mendapat jawaban yang sungguh mengharukan. Penasaran? Simak saja langsung cerita lengkapnya di bawah ini yang dihimpun dari TribunSolo.com.
“Akhir-akhir ini, Haikalsuka menyembunyikan ponsel saya.
Awalnya, saya ingat dia cuma ingin bergurau. Sebab Haikal akan tertawa guling-guling bila berhasil menyembunyikan ponsel saya, dan melihat saya kebingungan cari ponsel.
Lalu tadi. Dia berbuat begitu lagi.
Tapi kali ini betul-betul dia menyembunyikannya di tempat yang susah hingga saya kesulitan. Jadi aku menyerah dan pura-pura menangis. Sebab, jalan pintas untuk mendapatkan ponsel saya adalah dengan mempermainkan perasaan Haikal.
So saya pura-pura nangis sampai Haikal datang merujuk.
“Mama, jangan lah nangis. Haikal cuma bercanda.”
“Mama tak jumpa phone mama.”
“Nah. Ini ponsel mama. Sorry mama. Haikal hanya bergurau.”
“Thank you. Setelah ini jangan lagi menyembunyikan ponsel mama. Mama biasa kerja dengan ponsel ini.”
* Haikal terdiam lama *
“Kenapa Haikal diam?”
“Sebenarnya Haikal tak suka mama melihat ponsel itu. Haikal lebih suka kalau mama melihat Haikal. Mama tahu tidak ponsel ini dapat merusak mata mama? Haikal tak pernah pun merusak mata mama. Tapi kenapa mama tak senang menatap Haikal?”
(Mendengar jawaban itu) Aku langsung banjir air mata.
Kemudian memeluk Haikal kuat-kuat.
Ya Allah.
Benar-benar lain rasa tamparan malam ini.
Haikal berhak mendapat penghargaan,
Yang selalu ingatkan saya tentang amanah yang selalu terlupakan.
Ya Allah.
Izinkan aku untuk jadi ibu yang Haikal butuhkan.
Bantu aku untuk jadi ibu yang Haikal banggakan.
Bimbing aku untuk selalu memperoleh ridho Mu selama mengemban amanah IBU ini.
Sayang mama Ashraf Haikal, you are beyond special.
You are a true gift from Allah. Please hold my hand forever, and bring me closer to Him.
I AM TRULY SORRY.
Mama sayang Haikal. Sangat-sangat.”
0 Comments