Hiruk pikuk pemilihan Presiden yang bakal digelar pada 2019 mendatang mulai terasa. Dua pasang calon Presiden dan wakilnya sudah resmi mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum.
Presiden Joko Widodo yang kembali mencalonkan diri berpasangan dengan Ketua MUI, Ma’ruf Amin. Sedangkan Capres periode lalu, Prabowo Subianto kembali mencalonkan diri didampingi oleh Sandiaga Uno.
Lalu bagaimanakah ramalah para paranormal serta tentang nasib Indonesia pada Pilpres mendatang?
1.Roy Kiyoshi
Bocah Indigo yang sedang naik daun lewat acara Karma, Roy Kiyoshi memprediksi bahwa suhu politik di Tanah Air dipastikan bakal memanas mulai 2018 ini.
Hal ini lantaran 2018 adalah Sio Anjing berunsur tanah dan symbol angka 7. Sehingga akan banyak drama yang terjadi antara para tokoh politik, termasuk terbongkarnya sifat jelek asli politisi padahal sebelumnya ia terkesan santun.
"Banyak drama politik yang akan terjadi. Akan ada tokoh-tokoh yang dikenal santun terbongkar kejelekannya dan dipertanyakan kredibilitasnnya saat bekerja. Sehingga masyarakat kecewa karena banyak kejelekannya,” ucap Roy seperti dilansir dari Tribunmanado.co.id, Jumat (10/08/2018).
Namun demikian Roy tak mau spesifik siapa yang bakal memenangkan Pilpres nanti. Namun dirinya menduga pada Pilpres mendatang isu SARA bakal bertebaran saat kampanye.
"Sangat rawan masalah Ras, suku dan agama, medsos juga akan dijadikan kendaraan untuk mencapai kepentingan pribadi,” tegas dia.
2. Cecilia Theresiana
Bocah Indigo lainnya yang memprediksi soal Pilpres tahun depan adalah Cecilia Theresiana. Perempuan asal Surabaya ini ikut mengingatkan mengenai situasi Indonesia pada Pilpres 2019 mendatang.
Seperti dilansir dari Tribunnews.com, Cecilia menyatakan bahwa kondisi Indonesia tahun 2019 adalah tahun yang ‘merinding’. Entah apa pengertian merinding bagaimana yang dimaksud Cecilia.
3. Suhu Yo
Seorang Suhu bernama Yo yang juga ahli fengsui menyatakan bahwa pengaruh huruf ‘O’ sangat berpengaruh pada lamanya masa jabatan Presiden.
"Kalau dilihat dari banyak segi, sebenarnya presiden Indonesia yang bisa lama, saya bilangnya yang ada O-nya aja. Contoh Soekarno, ada O-nya panjang. Soeharto, ada O-nya panjang, Gusdur enggak ada O-nya enggak panjang. Megawati enggak ada O-nya gak panjang,” ujarnya seperti dilansir dari Merahputih.com, (07/02/2018).
Huruf O ini yang menurutnya sempat memprediksi pada 2014 lalu terkait kemenangan Joko Widodo atas Prabowo Subianto lantaran huruf O pada Jokowi lebih banyak daripada Prabowo.
"Terus waktu Prabowo sama Jokowi kenapa Jokowi bisa menang? karena O-nya lebih banyak Jokowi dibanding Prabowo coba hitung aja O nya Joko Widodo dan Prabowo Subianto kan O-nya banyak Jokowi,” jelas dia lagi.
Sumber
Sumber
0 Comments