Di Tuduh Pencitraan Karena Gratiskan Tarif Suramadu? Begini Jawaban Cerdik & Menohok Jokowi !


Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali membuat heboh publik pasalnya Jokowi meresmikan pembebasan biaya tol Jembatan Suramadu. Kini masyarakat bisa melintas di jembatan itu tanpa biaya alias gratis.

Acara peresmian pembebasan biaya tol itu berlangsung di tengah Jembatan Suramadu, tepatnya di jalur dari arah Bangkalan menuju Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (27/10/2018). Ibu Negara Iriana ikut dalam kegiatan ini.

Dilansir dari m.wartaekonomi.co.id (28/10/2018) Menanggapi hal tersebut Tim Prabowo-Sandiaga lewat Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria menilai pembebasan tarif Jembatan Tol Suramadu adalah pencitraan yang dilakukan Jokowi untuk merebut suara pendukung Prabowo Subianto di Madura.

"Itu juga salah faktor. Tentu Tim (Jokowi) punya perhitungan. Dulu Pak Prabowo menang di Madura, sekarang supaya kalah bagaimana (caranya)," katanya, di Jakarta, Sabtu (27/10/2018).

Ahmad menilai Capres petahana melakukan segala cara dalam Pilpres 2019. Ahmad menegaskan jika kebijakan itu bukan untuk pencitraan, seharusnya sudah diterbitkan sejak lama dan bukan menjelang Pilpres.

"Ya, tentu menggunakan berbagai cara, termasuk membuat kebijakan yang menguntungkan bagi petahana, Itu sesuatu yang baik, sekalipun saya anggap bagian pencitraan, mau pilpres. Kenapa enggak dari dulu mau digratiskan. Sekarang masuk tahun politik" jelas Ahmad
Dilansir dari m.detik.com (28/10/2018) Menanggapi kritikan pedas yang mengait-ngaitkan kebijakan tersebut dengan Pilpres 2019 Jokowi mengeluarkan respon cerdik dan menohok.

Jokowi menjelaskan alasan dia membebaskan biaya tol Jembatan Suramadu tersebut. Bermula dari adanya masukan dari para tokoh masyarakat dan agama serta Ikatan Keluarga Madura (Ikama) di tahun 2015 yang ingin agar biaya untuk sepeda motor dibebaskan.

"Dan setelah kami hitung, kami kaji kemudian digratiskan. Kemudian tahun 2016 ada masukan lagi agar tarif tol (untuk mobil) dipotong 50% dan kami putuskan," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan, dari perhitungan yang dilakukan, keberadaan Tol Suramadu itu belum memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di daerah Madura.

Untuk itu, kata Jokowi, dengan penghitungan dan menimbang masukan dari berbagai pihak, terutama tokoh masyarakat dan agama, maka Tol Jembatan Suramadu resmi berganti nama menjadi Jembatan Suramadu non tol. Dengan ini, masyarakat bebas melintas tanpa dikenai biaya.

"Kita lihat ketimpangan, kemiskinan, angka-angka kalau dibandingkan dengan wilayah Jatim lainnya, misalnya Surabaya dan Sidoarjo, di Madura masih 16-23%. Kita harapkan dengan menjadi jembatan non tol biasa kita berharap pertumbuhan ekonomi Madura akan semakin baik, investasi akan datang semakin banyak, properti turis akan semakin berkembang, dan insyaAllah pertumbuhan ekonomi akan kelihatan," kata Jokowi.

Post a Comment

0 Comments