Ini Fakta Dan Detik-detik Kereta Api Tabrak Penonton "Drama Surabaya Membara"


Pementasan drama kolosal Surabaya Membara untuk memperingati Hari Pahlawan di kota Surabaya tadi malam (9/10) berakhir mencekam. Sebanyak tiga orang penonton tewas dan belasan orang luka-luka akibat tertabrak kereta api yang melintas di jembatan Viaduk.

Kejadian bermula saat puluhan orang memilih jembatan tersebut sebagai tempat menonton drama kolosal bertajuk Surabaya Membara. Pementasan ini sebenarnya diselenggarakan hampir setiap tahun di kota Surabaya untuk memperingati Hari Pahlawahan.

Warga sudah mulai memadati area sekitar pukul pertunjukan sekitar pukul 18.00 WIB. Panitia kemudian meminta warga untuk mencari tempat senyaman mungkin menonton pertunjukan. 

Puluhan warga kemudian memilih menonton di atas Jembatan Viduk, yang merupakan jalur perlintasan kereta api. Nahas, saat pagelaran berlangsung, sebuah kereta api jurusan Sidoarjo-Pasar Turi melintas sekitar pukul 20.21 WIB. 

Salah satu korban tabrakan kereta di viaduk gelaran Surabaya Membara, Ahmad Nur Aziz (19) menceritakan setidaknya ada puluhan warga berada di atas jembatan saat kereta melintas.

Menurut Agus, saat kereta lewat sebenarnya orang-orang sudah berada di pinggir viaduk menghindari tabrakan. "Kami sudah minggir, setidaknya sudah aman tak sampai kena kereta," kata dia, kepada CNNIndonesia.com, Jumat (9/11) malam. 

Namun warga kemudian kocar-kacir ketika secara tiba-tiba dua orang berlari dari arah timur kerumunan orang. Dua orang itu diketahui menabrak Aziz dan sejumlah orang lainnya.

"Ada ibu-ibu dan satu orang lain, dia berlari, menabrak saya, mungkin untuk menghindari kereta," katanya.

Azis mengatakan saat kereta datang ia sempat pingsan. Tapi ia tahu posisinya saat itu cukup aman."Saya mendengar bel kereta berbunyi, kereta juga berjalan pelan," kata dia.

Usai kereta melintas, Aziz mengaku belasan orang jatuh. Sedangkan dirinya selamat dan masih berada di atas jembatan. 

"Saya masih di atas sama satu orang lain, saya juga melihat orang yang terlindas kondisinya sudah mengenaskan. Ada juga belasan yang jatuh," terang dia.

Humas PT KAI Daops 8 Gatut Sutiyatmoko kepada CNNIndonesia.com mengatakan rel tempat kejadian perkara tersebut masih aktif. Tapi saat penyelenggaraan, panitia kegiatan tidak berkoordinasi dengan KAI. 

Ketiadaan pemberitahuan tersebut membuat pihaknya tidak menyiapkan pengamanan dan pengawasan khusus selama penyelenggaraan pementasan drama. "Tidak, tidak ada koordinasi sama sekali dengan kami," jelasnya. 

Polisi menyebut setidaknya tiga orang tewas dan belasan luka-luka akibat kejadian tersebut. 

Korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Soetomo dan Rumah Sakit Soewandi. Saat ini, polisi sedang menyelidiki panitia terkait kemungkinan dugaan kelalaian dalam penyelenggaraan acara yang berbuntut tragedi tersebut.

Post a Comment

0 Comments